TNTN, 24 Agustus 2025 — Di tengah riuh final Festival Pacu Jalur 2025, momentum berharga menyatu antara kesenian dan konservasi. Rapper asal mancanegara, Melly Mike, tak hanya memikat penonton dengan musiknya, ia juga mengangkat satu pesan penting tentang pelestarian alam.
Dari Panggung ke Hutan
Saat bersiap tampil, Melly Mike dan timnya mengenakan kaus biru muda-hijau bergambar gajah Sumatera dengan tulisan mencolok : “SAVE TESSO NILO”. Tampilan ini jadi simbol nyata dukungan terhadap gerakan penyelamatan Taman Nasional Tesso Nilo, diinisiasi oleh Polda Riau sebagai bagian dari program Green Policing. Ia pun lantang menyuarakan:
“Save Tesso Nilo!”
Simbol Kebersamaan dalam Konservasi
Keterlibatan Melly Mike bukan sekadar gaya. Ia menegaskan dukungan lintas batas, ketika menjalin silaturahmi hangat dengan Kapolda Irjen Herry Heryawan dan Gubernur Abdul Wahid di Pekanbaru. Pertemuan di tepi Sungai Siak itu bukan hanya ajang perkenalan, melainkan wujud nyata sinergi antara budaya, pemerintah, dan aktivisme lingkungan.
Lebih dari sekedar kampanye, kehadirannya memperkuat pesan bahwa pelestarian TNTN bukan hanya tanggung jawab institusi, tapi juga warga global, khususnya generasi muda. Seiring melonjaknya deforestasi dan perambahan, suara seniman seperti Melly Mike menjadi jembatan penting untuk membuka mata publik terhadap ancaman nyata di hutan konservasi.
Melalui sosok Melly Mike, kita melihat betapa musik bisa menjadi alat kuat menyuarakan cinta terhadap alam. Di panggung Pacu Jalur, di antara tepuk perahu dan alunan tradisi, isu lingkungan kembali mencuat, mengingatkan kita bahwa warisan budaya dan alam haruslah bergerak seiring, menjaga satu sama lain.