TNTN, September 2025 – Rabu (17/9) hingga Sabtu (20/9/2025), tim Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Gunung Melintang menembus hutan lebat Tesso Nilo. Bukan sekadar berjalan, mereka membawa misi penting: memastikan kekayaan flora masih terjaga di tengah tekanan aktivitas manusia.
Tim bergerak menuju grid L21. Dalam perjalanan, setiap jejak satwa dan aktivitas manusia dicatat rapi lewat aplikasi Smart Patrol, sebuah upaya mendokumentasikan denyut nadi hutan secara ilmiah.
Setelah mendirikan tenda, hari pertama ditutup dengan persiapan peralatan monitoring. Keesokan harinya, tim langsung melakukan pengukuran di titik koordinat yang dipilih. Dua plot dibuat: satu khusus untuk Dipterocarpaceae, keluarga pohon raksasa penopang ekosistem, dan satu untuk pengukuran umum. Setiap strata tumbuhan, dari semai hingga pohon, diukur dengan teliti. Beberapa sampel herbarium pun dikumpulkan sebagai bahan kajian lebih lanjut.
Di hari terakhir, tenda dibereskan, perjalanan pulang pun dimulai. Namun tugas belum selesai. Tim menyempatkan mengambil kamera trap yang sudah terpasang selama tiga bulan. Syukurlah, perangkat masih utuh, tak rusak meski diterpa alam.
Misi ini mungkin terdengar rutin. Namun, di balik catatan angka dan koordinat, ada peluh, lelah, dan tekad menjaga Tesso Nilo tetap hidup. “Setiap langkah di hutan adalah langkah menjaga masa depan,” begitu kira-kira pesan senyap dari perjuangan para penjaga rimba ini.